23.25
1

Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Matematika Biner
Abe Poetra
abe@ilmukomputer.com
abe_poetra@yahoo.com
YM! = abe_poetra



Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di  IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara  bebas  untuk tujuan  bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan  pernyataan  copyright  yang
disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang,
kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.

1. Kata-Kata Introduksi
Teman-teman sekalian pada tulisan kali ini penulis akan akan mengajak anda
untuk membahas tentang Matematika Biner (kali ini? Wah, serasa banyak saja
tulisan yang udah dibuat  ☺), yaitu sebuah konsep penghitungan binary
berbasis dua, dimana hal ini nantinya akan berkaitan dengan proses komputasi
logika sebagai prinsip kerja mesin komputer.

Matematika biner selalu disajikan  sebagai mata kuliah pengantar bagi anda
yang berdisiplin ilmu komputer, biasanya diajarkan dalam mata kuliah  Data
Processing (Pemrosesan data), Pengantar Organisasi  Komputer (POK)  dan
mata kuliah  Matematika Diskret  (Madis). Dalam pengajaran beberapa mata
kuliah juga mengandung unsur-unsur penghitungan biner ini, akan tetapi tidak
terlalu mutlak.

Jika anda berminat untuk mempelajari konsep jaringan, setidaknya anda
harus mengerti konsep  IP Address dimana anda diwajibkan tahu untuk


pengubahan dari biner ke desimal ataupun dari desimal menjadi biner. Hal ini
berkaitan langsung dengan kelas jaringan dan subenetting.

Beberapa contoh pada tutorial ini disajikan sangat sederhana, dengan tujuan
agar lebih mudah memahaminya. Dan  penulis juga menyinggung sedikit
tentang sejarah kata menghitung dan berhitung. Membosankan? Tentu saja ☺.
Jadi disarankan kalau memang anda malas untuk membaca sejarahnya,
silahkan langsung pada praktiknya.

Selamat membaca, dan nikmatilah kepusingan anda! Ops.. Hampir lupa,
tulisan ini ditujukan untuk kamu yang Newbie (baca: pemula!)

2. Konsep Menghitung dan Berhitung
Berhitung adalah cabang dari matematika. Tetapi sekalipun sebagai cabang,
berhitung telah menelusuri seluruh tubuh matematika. Anda bisa lihat metoda
berhitung ini ada pada aljabar, dalam ilmu ukur (geometri), di teori
kemungkinan (probabilitas), statistika, analisis, teori fungsi, topologi, dan
hampir keseluruhan batang tubuh matematika (hihihi.. seperti UU aja yah ☺ )

Jika anda lirik kamus  Webster’s New Third International Dictionary, kata
berhitung dirumuskan sebagai “cabang matematika yang berkenaan dengan
sifat dan hubungan bilangan-bilangan nyata dan dengan perhitungan
diantaranya, terutama berkenaan dengan penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian”. Sementara pada kamus  Concise Oxford English
Dictionary  dan American Encyclopedia  dengan singkat mengartikan berhitung
sebagai “ilmu tentang bilangan”.

Mari kita kembali ke zaman Yunani Kuno, yang telah mengenal kata berhitung
sejak zaman tarikh masehi. Mereka menamakan berhitung dengan kata
arithmetike, suatu istilah yang diturunkan dari kata  arithmos  yang berarti
“bilangan” dan  techne  yang berarti “ilmu pengetahuan”. Bahkan mereka
merumuskan lebih jauh lagi, bahwa berhitung dan menghitung adalah dua hal
yang berbeda sekalipun keduanya bersumber pada satu induk yang sama.

Dari sinilah timbul istilah  logistica, yang kalau kita tarik kembali ke sejarah
Arthur Schopenhaeur ketika dia menggambarkan berhitung sebagai “kejiwaan
yang terendah karena ternyata dapat dilakukan oleh mesin”.

Lantas apa hubungannya dengan komputer? Walah.. belum jelas juga? Baiklah.
Pemikiran dari Schopenhaeur itu benar adanya, anda lihat pada masa sekarang
telah diciptakan alat bantu menghitung, contohnya alat penjumlah tangan
(swipoa), kalkulator elektronik, dan komputer dewasa ini diciptakan untuk
melaksanakan  logistica  yang sederhana maupun sampai tingkat yang rumit.
Oke, sampai saat ini sudah jelas bukan? Belum? Hehehe..  no coment deh! Ini
berarti penulis yang kurang jelas atau anda yang..? Silahkan di resapi lagi
kata-katanya.

3. Matematika Biner
Pada system bilangan desimal, anda pasti akan sangat mudah menandai dan
menghitung, karena memang hal ini berkenaan dengan perhitungan sehari-hari.
Penulis tidak menklaim bahwa perhitungan biner itu susah, akan tetapi lebih
terutama karena faktor kebiasaan saja. Sebagai contoh dari bilangan desimal,
untuk angka 157:
157(10) =  (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)

Perhatikan! Sekarang anda tahu mengapa bilangan desimal ini sering juga
disebut basis 10 bukan? Benar. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang
didapat dari 100
, 101
, 102
, dlsb (dan lainnya saya bingung.. ☺).

Untuk lebih jelasnya, penulis akan ajak anda mengetahui bagaimana
penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan biner. Penulis juga akan
mengajak anda semakin pusing dengan menerapkan gagasan komplemen pada


konsep pengurangan biner. Dalam setiap kasus, supaya anda tidak semakin
bingung, penulis juga akan menyertakan bilangan desimal diantaranya.

3.1. Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan
basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x
, maka untuk bilangan
biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x
. Sederhananya anda
perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101
) + (4 x 100
)
    = 10 + 4
   = 14
Untuk Biner:
1110(2)  = (1 x 23
) + (1 x 22
) + (1 x 21
) + (0 x 20
)
    = 8 + 4 + 2 + 0
   = 14
Tentu saja anda masih bingung dengan konsep tersebut, akan tetapi jika anda
melihat susunan dibawah ini bingung anda akan sirna. Diharapkan pada sub
bagian ini anda benar-benar memahami bagaimana konsep pengubahan dari
biner ke desimal sehingga nantinya anda tidak akan mengalami kesulitan pada
materi selanjutnya yaitu pada proses penambahan, pengurangan, maupun
perkalian.

Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
* Biner   1  1  1  1  1  1  1  1  11111111
* Desimal   128  64  32  16  8  4  2  1  255
* Pangkat  26
25
25
24
23
22
21
20
X1-6

Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka
desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)? Mari kita lihat lagi pada bentuk
umumnya!

  4
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

* Biner   0  0  0  0  1  1  1  0  00001110
* Desimal   0  0  0  0  8  4  2  0  14
* Pangkat  26
25
25
24
23
22
21
20
X1-6

Mari kita telusuri perlahan-lahan!
•  Pertama sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga menjadi
14. anda lihat angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4,
dan 2!
•  Untuk angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang diarsir),
diberi sign biner “1”, sebaliknya diberi  sign “0”.
•  Sehingga kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan menjadi
00001110 (terkadang dibaca 1110) pada angka biner nya.

Mungkin untuk lebih jelas, saya akan ajak anda membahas soal-soal
pengkonversian dari biner ke desimal, atau sebaliknya dari desimal ke biner.

3.2. Mengubah Angka Biner ke Desimal
Saya akan berikan 4 soal, silahkan dipelajari sehingga anda benar-benar
familiar dengan bentuk dan otomatis mampu untuk mempelajari tahapan
berikutnya. Perhatikan contoh!

1.  11001101(2)
* Biner   1  1  0  0  1  1  0  1  11001101
* Desimal   128  64  0  0  8  4  0  1  205
* Pangkat  26
25
25
24
23
22
21
20
X1-6

Note:
•  Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir
(128+64+8+4+1)
•  Setiap biner yang bertanda “1”  akan dihitung, sementara biner
yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.

  5
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

2.  00111100(2)
* Biner   0  0  1  1  1  1  0  0  00111100
* Desimal   0  0  32  16  8  4  0  0  60
* Pangkat  26
25
25
24
23
22
21
20
X1-6

3.  11111111(2)
* Biner   1  1  1  1  1  1  1  1  11111111
* Desimal   128  64  32  16  8  4  2  1  255
* Pangkat  26
25
25
24
23
22
21
20
X1-6

4.  11000000(2)
* Biner   1  1  0  0  0  0  0  0  11000000
* Desimal   128  64  0  0  0  0  0  0  192
* Pangkat  26
25
25
24
23
22
21
20
X1-6

3.3. Mengubah Angka Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode
pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya. Mari kita
perhatikan contohnya!
1.  205(10)
205  : 2  = 102 sisa 1
102  : 2  = 51 sisa 0      
51  : 2  = 25 sisa 1
25  : 2  = 12 sisa 1
12   : 2  = 6 sisa 0
6  : 2  = 3 sisa 0      
3  : 2  = 1 sisa 1
1 Æ sebagai sisa akhir “1”
 Note:
  Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah
yang berarti 11001101(2)

  6
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

2.  60(10)
60  : 2  = 30 sisa 0
30  : 2  = 15 sisa 0
15  : 2  = 7 sisa 1
7  : 2  = 3 sisa 1
3  : 2  = 1 sisa 1
1 Æ sebagai sisa akhir “1”
  Note:
  Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan
00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini
6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
3.  14(10)
14  : 2  = 7 sisa 0
7   : 2  = 3 sisa 1
3  : 2  = 1 sisa 1
1 Æ sebagai sisa akhir “1”
  Note:
  Dibaca dari bawah 1110(2) atau dituliskan 00001110(2) dengan 8 digit.

4. Aritmatika Biner

Pada bagian ini kita akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner.
Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan kita juga akan
membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.

4.1. Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal.
Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!




  7
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com


  1         7+5=12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
---- +
402

Penghitungan desimal diatas sangat sederhana sekali konsepnya, wah.. kalau
anda tidak tau kebangetan deh! Sejak Sekolah Dasar (SD) perhitungan ini
sudah diajarkan.

Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang
sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner
berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 Æ dan menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 Æ dengan menyimpan 1

Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat
melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:

 1 1111              “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
 01011011            bilangan biner untuk 91
 01001110            bilangan biner untuk 78
------------ +
 10101001      Jumlah dari 91 + 78 = 169

Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di
atas! Untuk memudahkan anda, angka  desimalnya juga penulis sertakan,
walaupun sekarang tanpa disertai angka desimal tersebut, penulis asumsikan
anda sudah paham.

Ok, sekarang penulis ingin coba kemampuan anda untuk memahami soal
berikut. Kita akan menghitung penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
  8
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com


11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
  1100  bilangan 3)
11011 bilangan 4)
  1001  bilangan 5)
-------- +
untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan
untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!

  11101  bilangan 1)
  10110  bilangan 2)
 ------- +
110011
    1100  bilangan 3)
 ------- +               Berapakah bilangan desimal
111111           untuk bilangan 1,2,3,4 dan 5 !!
  11011  bilangan 4)
 ------- +
1011010
     1001  bilangan 5)
 ------- +
1100011  Æ Jumlah Akhir ☺

Nah, sekarang coba kamu tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah
memang perhitungan di atas sudah benar? Kalau memang sudah benar, ya
sudah tidak usah dihitung lagi. Tapi kalau kamu memang ragu, ada baiknya
kamu terjemahkan ke desimal terlebih dahulu satu demi satu.

4.2. Pengurangan Biner
Untuk memahami konsep pengurangan biner, kita harus mengingat kembali
perhitungan desimal (angka biasa), kita mengurangkan digit desimal dengan
digit desimal yang lebih kecil. Jika digit desimal yang dikurangkan lebih kecil
daripada digit desimal yang akan dikurangi, maka terjadi “konsep
peminjaman”. Digit tersebut akan meminjam 1 dari digit sebeleh kirinya.
Hihihi.. bingung? Baiklah mari kita lihat contoh saja! Pengurangan bilangan
desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:

6   3     angka yang telah di pinjam menjadi 6 dan 3!
71
341
26    lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
  9
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

   91 85    digit desimal pengurang.
--------- -
6 42 41    Hasil pengurangan akhir ☺

Pengurangan biner dapat dilaksanakan  dengan cara yang sama. Tapi untuk
menghindarkan kebingungan silahkan lihat Bentuk Umum pengurangan
berikut:
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 Æ degan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!

Untuk penurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba
perhatikan bentuk pengurangan berikut:

1111011 desimal 123
  101001   desimal 41
--------- -
1010010 desimal 82

Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh
berikut!
     0    kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101     desimal 61    
  10010    desimal 18
-------- -
101011    Hasil pengurangan akhir 43 ☺

Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1
pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!

Jika anda gokil dan cermat pasti anda akan tanya “Bagaimana jika saya tidak
dapat meminjam 1 dari kolom berikutnya karena kolom tersebut berupa
bilangan ‘0’?”

  10
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Wah, berarti anda orang yang cermat. Untuk membahasa hal itu mari kita beri
bandingkan jika hal ini terjadi pada bilangan desimal. Mari kita hitung desimal
800046 – 397261!

7999  
80001
46
3972 61
--------- -
4027 05

Perhatikan bahwa kita meminjam 1 dari kolom keenam untuk kolom kedua,
karena kolom ketiga, keemat dan kolom kelima adalah nol. Setelah meminjam,
kolom ketiga, keempat, dan kelima menjadi: 10 – 9 = 1

Hal ini juga berlaku dalam pengurangan biner, kecuali bahwa setelah
meminjam kolom nol akan mengandung: 10 – 1 = 1

Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001–1010 akan diperoleh hasil
sebagai berikut:

11001
01
    10 10
---------- -
1001 11

4.3. Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer
yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan  minus-radiks-komplemen satu  atau  komplemen radiks. Pertama-tama marilah kita
bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen
tersebut secara berurutan disebut dengan  komplemen sembilan  dan
komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan
komplemen satu  dan  komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah
menanamkan prinsip ini:
  11
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan
mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan
komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”
Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal    123 651 914
Komplemen Sembilan  876 348 085  
Komplemen Sepuluh  877  349  086      ditambah dengan 1!  

Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris.
Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah
876 dengan simple menjadikan  jumlahnya=9 (1+8=9, 2+7=9, 3+6=9)!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9,
berarti 876+1=877!

Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen
sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!

893    893       893
321    678   (komp. 9)   679 (komp. 10)
---- -   ---- +     ---- +
572  1571                        1572
     1    
 ---- +
  572 Æ angka 1 dihilangkan!

Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah,
komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan
masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa
sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya
mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu
plus satu. Perhatikan Contoh ☺!

Bilangan Biner    110011 101010 011100
Komplemen Satu    001100 010101 100011
Komplemen Dua    001101 010110 100100


Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!

110001   110001   110001
001010   110101   110110
--------- -    --------- +    --------- +
100111   100111   1100111
              dihilangkan!
 

Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan
dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit
sedang membaca nol!
0  0  0  0  0  0

Jika sekarang kita tambahkan –1 pada pembacaan tersebut; yakni jika
speedometer  kita putar kembali 1 mil, maka pembacaan akan berubah
menjadi!
9  9  9  9  9  9


5. Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar delapan, sedangkan bilangan
heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks ini adalah bilangan berbasis
enam belas. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka
mereka memiliki hubungan yang sangat erat. Katakanlah hubungan antara
anak dengan bapaknya, atau cucu dengan neneknya  ☺. Tapi yang pasti octal
dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip biner!

Untuk menepis kebingungan anda, silahkan dipelajari contoh-contoh yang saya
diberikan!
1.  Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner!
6 3 0 5
     

      110   011   000   101
  13
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Note:
•  Masing-masing digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit (biner)
•  Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah!
2.  Ubahlah bilangan heks 5D9316 menjadi bilangan biner!
5   0101
D   1101
9  1001
3      0011
Note:
•  Jadi bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah 0101110110010011
•  Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di bawah!
3.  Ubahlah bilangan biner 1010100001101 menjadi bilangan oktal!
001   010   100   001   101

  3  2       4       1     5
 Note:
•  Kelompokkan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit
mulai dari kanan!
4.  Ubahlah bilangan biner 101101011011001011 menjadi bilangan heks!
0010   1101   0110   1100   1011
   2         D       6         C        B

Tabel Digit Oktal


Digit Oktal

Ekivalens 3-Bit
0  000
1  001
2  010
3  011
4  100
5  101
6  110
7  111
 
Tabel Digit Heksadesimal


Digit Desimal


Ekivalens 4-Bit
  14
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

0  0000
1  0001
2  0010
3  0011
4  0100
5  0101
6  0110
7  0111
8  1000
9  1001
A (10)  1010
B (11)  1011
C (12)  1100
D (13)  1101
E (14)  1110
F (15)  1111

Kalau boleh saya berikan soal tambahan untuk anda! Ubahlah  bilangan
heksadesimal  ABE16 menjadi  bilangan biner! Silahkan, dan ini bukan karena
nama saya ABE lantas anda saya suruh mengerjakan ini. Katakanlah ini
sekedar uji coba untuk anda, apakah anda sudah memahami konsep heks dan
biner  yang telah diuraikan diatas  ☺ ! jawabanya adalah 101010111110! Lah,
tau darimana? Hihi.. silahkan dilihat pada tabel Digit Heksadesimal di atas deh.

6. Penjelasan (Sangat) Singkat Tentang IP Address
Pada kata-kata introduksi saya sudah jelaskan kalau konsep dari matematika
biner ini juga diterapkan pada penentuan IP Address dan konsep subnetting!
Tapi untuk belajar lebih lanjut tentang IP Address ini adalah di luar cakupan
tulisan ini. Jadi silahkan menambah pemahaman anda dengan membuka-buka
buku jaringan anda, atau silahkan di googling aja sendiri!

6.1. Penulisan IP Address Dengan Bilangan Biner
IP Address terdiri dari atas 32 bit angka biner, yang dapat dituliskan kedalam
empat kelompok 8 bit (oktet) dan dipisahkan oleh tanda titik. Perhatikan
contoh di bawah:
11000000.10101000.00000000.00000001        Bilangan Biner
dapat ditulis!
  15
Kuliah Pengantar IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

192.168.0.1    Penulisan dalam Bilangan Desimal

Anda perhatikan contoh di atas, penulisan IP dalam biner biasanya
dipergunakan untuk mempermudah anda untuk melakukan subnetting dan
penentuan IP Address pada jaringan.

Tak bosan penulis bilang, untuk pemahaman yang lebih lanjut tentang
pembahasan penulisan IP Address, broadcast, bahkan konsep untuk melakukan
subnetting silahkan dicari!

OK, sampai jumpa di tulisan atau artikel selanjutnya! ☺

Source:
1)  Mengenal Matematika Biner, Marihat S. MSc, USU Press.
2)  Catatan Kuliah Organisasi Komputer dan Matematika Diskret.


Setelah Beberapa kali ditunda, Phiuh.. akhirnya selesai juga!
Medan, Go-Internet 17 November 2003, setelah berbuka puasa!
All Regards,


Abe Poetra
(Just Like Another Noobie.. ☺)
  16

1 komentar:

  1. sands casino | New Buffalo Hotel in Kingston
    Welcome to 인카지노 Sands Casino. As a first-class 샌즈카지노 partner of Kingston's largest casino operator, we are proud to welcome you to the world's 바카라 first-class

    BalasHapus